Marna Scout

Marna Scout
Kak Marna

Kamis, 01 Desember 2016

Upacara Sebagai Alat Pendidikan

BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Gerakan Pramuka menyelenggarakan upacara sebagai alat pendidikan dan dilaksanakan dengan khidmat, teratur dan tertib, meliputi upacara Umum, pembukaan dan penutupan latihan, pelantikan, dan upacara pemberian penghargaan. Upacara di dalam pembinaan kepramukaan merupakan alat pendidikan berkaitan erat dengan proses perkembangan jiwa peserta didik untuk menumbuhkan kesadaran peserta didik sesuai dengan tujuan upacara. Suatu upacara akan terasa lebih bermakna setelah mendapat sentuhan kata-kata pengarahan dari Pembina Upacara yang menggugah semangat dan jiwa peserta upacara. Di sinilah proses pendidikan melalui kegiatan Upacara dalam Gerakan Pramuka berlangsung. 
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 
1. Apa pengertian upacara ? 
2. Bagaimana unsur-unsur pokok upacara dalam gerakan pramuka ? 3. Bagaimana pelaksanaan upacara dalam gerakan pramuka ? 

BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Upacara Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang dilakukan atau diadakan sehubungan dengan peristiwa penting seperti upacara adat, pelantikan, pemberian tanda penghargaan, peringatan, dan upacara lainnya serta dilaksanakan dengan khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk sikap disiplin, menghargai suatu proses berkaitan dengan sejarah, tradisi, perjuangan dan keberhasilan yang dicapai agar peserta didik: 
1. Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara. 
2. Memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi. 
3. Selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari. 
4. Memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain. 
5. Dapat memimpin dan dipimpin. 
6. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib. 
7. Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

B. Unsur-Unsur Pokok dalam Gerakan Pramuka Unsur-Unsur pokok dalam upacara Gerakan Pramuka, ialah : 
1. Bentuk barisan yang digunakan oleh para peserta selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. 
2. Pengibaran Bendera Merah Putih. 
3. Pembacaan Pancasila 
4. Pembacaan Kode Kehormatan. 
5. Pembacaan kode etik (Sandi Ambalan) 
6. Pembacaan doa. 
7. Kekhidmatan dan kesungguhan Dasar hukum Upacara dalam Gerakan Pramuka diatur menurut Keputusan Kwartir Nasional nomor 178 Tahun 1979 yaitu tentang Petunujuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka. Setiap upacara dalam kegiatan Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut : 
1. Bentuk barisan yang digunakan oleh para peserta selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. 
2. Bentuk barisan upacara pada Satuan Siaga adalah Lingkaran karena perhatian dan perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua atau pembina. 
3. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penggalang adalah Angkare karena perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka. 
4. Bentuk barisan upacara pada Satuan Penegak dan Pandega adalah Bersaf karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas. 
5. Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongn atau lebih maka bentuk barisan yang digunakan oleh Pembina Upacara atau Pengatur Upacara sesuai dengan keadaan setempat. 

C. Macam-Macam Upacara dalam Gerakan Pramuka Macam-Macam Upacara dalam Gerakan Pramuka : 1. Upacara Umum Upacara umum dimaksudkan sebagai upacara penaikan dan penurunan Sang Merah Putih secara berkala pada upacara peringatan HUT Pramuka, HUT RI, atau secara berkala pada setiap hari Senin dan setiap tanggal 17. 
2. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan Bentuk barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan disesuaikan dengan golongan Satuan yaitu Lingkaran untuk Perindukan Siaga, Angkare untuk Pasukan Penggalang, Bersaf satu untuk Ambalan Penegak dan Racana Pandega. 
3. Upacara Pelantikan, pelantikan meliputi upacara: 
a) Penerimaan anggota 
b) Kenaikan Tingkat 
c) Pindah Golongan 
4. Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus, Tanda Pramuka Garuda, dan Tanda Penghargaan. 

D. Perlengkapan Upacara dalam Gerakan Pramuka 
1. Satuan pramuka siaga 
a) Bendera Merah Putih 
b) 2 standar bendera 
c) Teks Pancasila 
d) Teks Dwi Darma 
2. Satuan pramuka penggalang 
a) Bendera Merah Putih dan tali 
b) Tiang bendera (3 tongkat yang disambung) 
c) Teks Pancasila 
d) Teks Dasa Darma atau Sandi Ambalan 

 E. Tempat dan Pengaturan Upacara dalam Gerakan Pramuka 
1. Tempat Upacara dapat dilaksanakan : 
a) Upacara di dalam ruangan (tertutup) 
b) Upacara dilapangan terbuka 

2. Pengaturan upacara dalam gerakan pramuka : Agar tercipta suasanan upacara yang tertib, teratur dan khidmat, Satuan-satuan di Gugus Depan (GUDEP) sebaiknya dibagi sesuai dengan golongannya, yaitu : 
a) Siaga dibagi menjadi Perindukan-perindukan 
b) Penggalang Penggalang dibagi menjadi Pasukan-pasukan 
c) Untuk penegak/Pandega dibagi menjadi Ambalan-ambalan Selain itu juga ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : 
a) Pembina upacara, dalam Satuan Kakak Pembina 
b) Perwira upacara, digunakan sebagai Pengatur Acara 
c) Protokol, digunakan Pembawa Upacara 
d) Komandan Upacara, digunakan Pemimpin Upacara Hal-hal yang sering terjadi pada saat upacara diselenggarakan seperti : 
a) Jika pada saat penaikan bendera Merah Putih talinya putus, maka petugas bendera tetap ditempat dengan tetap merentangkan bendera sampai upacara selesai diperbaiki lagi dan bendera tetap dikibarkan. 
b) Jika tiang bendera roboh saat bendera dikibarkan, maka petugas tetap pegang bendera, direntangkan ditempat sampai upacara selesai. Perbaikan setelah upacara selesai. 
c) Jika bendera saat dikibarkan terbalik, maka petugas segera memperbaiki dan dilanjutkan mengibarkan sampai selesai upacara. 
d) Jika petugas pembaca Pancasila atau Darma (Dwi Darma atau Dasa Darma) . belum diuji mentalnya untuk mengucapkan, maka selanjutnya tidak mengucapkan tetapi membaca. 

BAB III 
PENUTUP 

A. Kesimpulan Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang dilakukan dengan teratur, tertib dan khidmat untuk menciptakan kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur. Unsur-Unsur pokok dalam upacara Gerakan Pramuka, ialah : 
1. Bentuk barisan yang digunakan oleh para peserta selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik, 
2. Pengibaran Bendera Merah Putih, 
3. Pembacaan Pancasila, 
4. Pembacaan Kode Kehormatan, 
5. Pembacaan kode etik (Sandi Ambalan), dan 
6. Pembacaan doa serta Kekhidmatan dan kesungguhan Pelaksanaan upacara diatur dan berdasarkan peraturan yang ada dan dalam upacara tersebut satuan-satuannya dalam GUDEP dibagi menurut golongannya. 

B. Saran – saran Mengingat bahwa upacara di satuan Pramuka itu adalah alat pendidikan, maka para pembina hendaknya dapat menciptakan berbagai variasi dalam pelaksanaan upacara dan mengembangkan tata upacara menurut keadaan setempat. Diharapkan juga untuk Pembina agar lebih memperhatikan dan mencoba mengintegrasikan antara teori yang didapat di Kursus Pembina ( KMD, KML, KPD dan KPL) dengan kenyataan dilapangan serta menciptakan sebuah gagasan dan teknik dalam pembelajaran dengan mengembangkan pendidikan melalui upacara. 

Pemateri 
Kak Sudarmanto Amd

Senin, 04 April 2016

Belajar Semaphore



Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci. Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut: Lingkaran semphore metode 8 penjuru mata angin Metode belajar semaphore ini, kode isyarat semaphore perhurufnya dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci. Masing-masing kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan, sehingga:
  1. Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1) 1 dan 2 = Huruf A (5) 1 dan 6 = Huruf E (2) 1 dan 3 = Huruf B (6) 1 dan 7 = Huruf F (3) 1 dan 4 = Huruf C (7) 1 dan 8 = Huruf G (4) 1 dan 5 = Huruf D
  2. Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1) 2 dan 3 = Huruf H (4) 2 dan 6 = Huruf L (2) 2 dan 4 = Huruf I (5) 2 dan 7 = Huruf M (3) 2 dan 5 = Huruf K (6) 2 dan 8 = Huruf N
  3. Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1)3 dan 4 =Huruf O(4)3 dan 7 =Huruf R (2)3 dan 5 =Huruf P(5)3 dan 8 =Huruf S (3)3 dan 6 =Huruf Q
  4. Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1)4 dan 5 =Huruf T(4)4 Dan 7 =Huruf Y (2)4 dan 6 =Huruf U(5)4 dan 8 =TANDA SALAH
  5. Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1)5 dan 6 =TANDA ANGKA(3)5 Dan 6 =Huruf V (2)5 dan 7 =Huruf J
  6. Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas: (1)6 dan 7 =Huruf W(2)6 Dan 8 =Huruf X
  7. Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu: (1)7 dan 8 =Huruf Z

HARI LAHIR PANCASILA

Menjelang kekalahannya di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia Merdeka, yang dinamakannya Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai.

Selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno itu. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, HA Salim, Achmad Soebardjo dan Muhammad Yamin) yang bertugas : Merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen itu sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Demikianlah, lewat proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya Pancasila penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sebagai dasar negara Indonesia Merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945.

Dalam kedudukan sebagai pemimpin bangsa, Bung Karno tidak pernah melepaskan kesempatan untuk tetap menyosialisasikan Pancasila. Lewat bebagai kesempatan, baik pidato, ceramah, kursus, dan kuliah umum, selalu dijelas-jelaskannya asal-usul dan perkembangan historis masyarakat dan bangsa Indonesia, situasi dan kondisi yang melingkupinya, serta pemikiran-pemikiran dan filosofi yang menjadi dasar dan latar belakang “lahirnya” Pancasila. Juga selalu diyakin-yakinkannya tentang benarnya Pancasila itu sebagai satu-satunya dasar yang bisa dijadikan landasan membangun Indonesia Raya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke, yang merdeka dan berdaulat penuh, demokratis, adil-makmur, rukun-bersatu, aman dan damai untuk selama-lamanya.

Meskipun telah menjadi dasar negara dan filsafat bangsa, pada sidang-sidang badan pembentuk Undang-Undang Dasar (Konstituante) yang berlangsung antara tahun 1957 sampai dengan 1959, Pancasila mendapat ujian yang cukup berat. Tapi berkat kuatnya dukungan sebagian besar rakyat Indonesia, lewat Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Pancasila tetap tegak sebagai dasar negara dan falsafah bangsa Indonesia.

Tetapi ternyata pihak neo-kolonialis dan pihak yang anti-Pancasila tidak tinggal diam. Setelah meletusnya G30S pada tahun 1965, tidak hanya Sukarno yang harus “diselesaikan” dan “dipendhem jero”, bukan hanya Republik Proklamasi yang harus diberi warna dan diperlemah, tetapi juga roh bangsai yang bernama Pancasila itu harus secara halus dan pelan-pelan ditiadakan dari bumi Indonesia.

Dengan melalui segala cara dilakukanlah upaya untuk menghapuskan nama Sukarno dalam kaitannya dengan Pancasila. Misalnya, dinyatakan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai hari lahir Pancasila, bukan 1 Juni 1945. Demikian juga disebutkan, konsep utama Pancasila berasal dari Mr. Muh. Yamin, yang berpidato lebih dahulu dari Bung Karno.

Tetapi kebenaran tidak bisa ditutup-tutupi untuk selamanya. Ketika pemerintah Belanda menyerahkan dokumen-dokumen asli sidang BPUPKI, terbuktilah bahwa pidato Yamin tidak terdapat di dalamnya. Dengan demikian gugur pulalah teori bahwa Yamin adalah konseptor Pancasila. Maka polemik mengenai Pancasila pun berakhir dengan sendirinya.

Tapi sebagai akibat akumulatif dari polemik Pancasila itu, akhirnya orang menjadi skeptis terhadap Pancasila, kabur pemahaman dan pengertian-pengertiannya, dan menjadi tidak yakin lagi akan kebenarannya. Pancasila semakin hari semakin redup, semakin sayup, tak terdengar lagi gaung dan geloranya.

Apalagi bersamaan dengan kampanye “menghabisi” Bung Karno itu dipropagandakan tekad untuk melaksanakan Pancasila “secara murni dan konsekuen”. Padahal di balik kampanye itu, sistem dan praktek-praktek yang dilaksanakan justru penuh ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kekejaman, penindasan dan penginjak-injakan hak asasi manusia; penuh dengan korupsi, kolusi dan nepotisme; penuh dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan-tindakan yang anti-demokrasi dan a-nasional. Kesemuanya itu akhirnya membawa bangsa ini serba terpuruk dan mengalami krisis di segala bidang (krisis multidimensional) yang menyengsarakan rakyat dan mengancam kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sangat jauh dari cita-cita segenap bangsa Indonesia.

Yang menyedihkan, krisis itu menimbulkan kesimpulan, bahwa yang salah selama ini adalah dasar negara dan falsafah bangsa Pancasila, dan bukannya kesalahan pelaksana atau dalam pelaksanaannya.

Menyadari akan semuanya itu, maka dirasa sangat perlu untuk menyebarluaskan kembali Pancasila ajaran Bung Karno ke segenap lapisan masyarakat dan terutama generasi muda Indonesia, agar kita semua bisa memahaminya secara utuh, meyakini akan kebenarannya, dan siap untuk memperjuangkan dan melaksanakannya.

Untuk itu dalam himpunan ini, selain pidato Lahirnya Pancasila, juga disertakan ceramah, kursus atau kuliah umum yang pernah diberikan oleh Bung Karno dalam berbagai kesempatan. Misalnya kursus-kursus Pancasila yang berlangsung selama beberapa bulan di Jakarta, ceramah pada seminar Pancasila di Yogyakarta, dan pidato peringatan Pancasila di Jakarta.

Kami yakin, bahwa kehadiran sebuah buku yang berisi pidato “Lahirnya Pancasila” beserta rangkaian uraian yang menjelaskannya, yang berasal dari tangan pertama ini akan sangat diperlukan oleh segenap putera tanah air yang terus berusaha menjaga dan mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

POKOK POKOK PENJELASAN DAN PENJABARAN DASA DARMA

Pokok-pokok Pengertian1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.

2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.

3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

Penjelasan masing-masing Darma

1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa

1. Pendahuluan
Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,
Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan
2. Pengertian
1.Takwa
1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.
2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:
1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.
2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
2. Tuhan
Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.
1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).
Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.
2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
3. Esa= satu/tunggal.
Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.
“Tiada Tuhan selain Allah”.
3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.
3. Pelaksanaan
1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.
Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.
Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.
Sebagai Contoh.
Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.
2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.
Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.
Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.
3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,
4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.
5. Menghormati orang beragama lain.
6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.
7. Menghormati orang tua.
2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
a. Pengertian
1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.
Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.
Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.
Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.
Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.
Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.
2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.
Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila
b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.
1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.
2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.
1.Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.
2.Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.
3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria
a. Pengertian
1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.
2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.
3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.
4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.
5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:
1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.
3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.
4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.
2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.
3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.
4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.
5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.
4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.
1. Pengertian

Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.

2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.

Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.

Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.

5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah
a. Pengertian
1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.
2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.
3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.
b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari
1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta
2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.
3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.
4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..
6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira
a. Pengertian
1. Rajin
Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.
Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.
2. Terampil
Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.
3. Gembira
Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.
Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.
Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.
Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.
4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari
1) Rajin
1.Biasakan membaca buku yang baik.
2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.
3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.
4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.
Belajar selama dua jam sehari adalah layak.
5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.
6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.
2) Bekerja
1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
7. Bergembiralah dalam tiap usaha.
8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.
3) Terampil
1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.
2. Latih terus-menerus.
3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.
4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.
5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.
Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.
7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja
a. Pengertian
1) Hemat
1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.
2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).
Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.
3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.
2) Cermat
Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.
Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
3) Bersahaja
Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


.
8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia
a. Pengertian
1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.
2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.
3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.
4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.
5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari
1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).
2. Mentaati peraaturan.
3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,
4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).
5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.
9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.
1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:
Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :
1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.
3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,
4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,
Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.
2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.
Misalnya:
1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.
2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.
3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.
4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.
5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,
Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.
10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan
a. Pengertian
1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.
3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.
4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.
5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari
1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.
3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.
4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.
5. Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.
Kegiatan Pramuka Penggalang
Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

Jambore

Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.

Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang digulung panjang

Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum”at Sabtu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.

Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.

KEPRAMUKAAN DARI MASA KE MASA DAN PROBLEMATIKANYA

I. DESKRIPSI Organisasi Kepramukaan Dunia (Scouting Movement) didirikan oleh Baden Powell, dimulai tahun 1907 memetik dari pengalamannya membina Penggalang. Gerakan Kepramukaan ini makin lama berkembang di seluruh dunia yang kemudian sampai ke Indonesia tahun 1912. Gerakan kepramukaan dunia terus berkembang dengan pesat dan semakin tertata dengan baik dengan adanya berbagai kegiatan bagi peserta didik, dan konferensi tingkat dunia yang merencanakan berbagai program kemajuan bagi penyelenggaraan kegiatan kepramukaan. II. TUJUAN. Memberikan gambaran tentang perkembangan kepramukaan dunia, dengan segala aktivitas besarnya. Setelah menerima materi ini diharapkan peserta dapat menyampaikan sejarah kepramukaan dunia, kepada para Pembina, atau peserta didiknya, sehingga memberikan rasa kebanggaan dan menanamkan semangat kebersamaan bahwa kita semua adalah bagian dari keanggotaan dan persaudaraan pramuka dunia. III. MATERI Kepramukaan dimulai pada 1907 dan sejarah "Pelatihan Pembina" seperti yang kita kenal sekarang hampir sama tuanya dengan gerakan itu sendiri. Dimana Baden Powell (BP) sebagian besar waktu yang digunakan untuk menyebarkan ide-idenya dan "mendukung pertumbuhan kepramukaan", BP di hari-hari awal juga menghadiri untuk pelatihan bagi para Pembina Pramuka. Untuk melihat perkembangan kepramukaan dunia maka perlu kita tengok tonggak sejarah yang merupakan pokok-pokok kegiatan Pramuka Dunia sebagai berikut: Tonggak Sejarah dan Perkembangan Pramuka Dunia adalah sebagai berikut: 1857 22 Februari, Robert Stephenson Smyth Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London Inggris. 1889 22 Februari Olave St Clair Soames lahir. Dia menikah dengan Baden-Powell pada tahun 1912. 1907 1 – 9 Agustus, Baden-Powell melakukan pengalaman perkemahannya yang pertama dengan anak-anak Penggalang di Brownsea Island. 1908 buku "Scouting for Boys" diterbitkan. Kantor Kepramukan dibuka di London. 1916 pendidikan bagi Pramuka Siaga (Cub) dimulai. Buku pegangan untuk pramuka Siaga - "Wolf Cub yang Handbook" diterbitkan. 1919 Baden Powell mendapatkan bumi perkemahan atau tempat untuk pendidikan di Gilwell. Dimulainya kursus pelatihan bagi Pembina Pramuka. 1920 Jambore Dunia ke-1 di Olympia, London, Inggris, diikuti 8.000 peserta. Baden-Powell Pramuka Kepala diakui Dunia. International Conference Pramuka yang pertama dimulai diikuti 33 organisasi nasional Pramuka (NSO). Boy Pramuka Internasional Biro didirikan, London, Inggris. 1921 Majalah international "Jambore" pertama kali diterbitkan (judul diubah menjadi "Dunia Pramuka" pada tahun 1955, dan sekarang adalah Berita Pramuka). 1922 Komite Internasional pertama terpilih (pada Konferensi Internasional ke-2, Paris, Perancis). Diwakili 30 organisasi nasional Pramuka. sensus Pertama pramuka dunia: 1.019.205 anggota di 31 negara. Pramuka Venture dimulai (Rovers). 1924 Jambore Dunia ke-2, di Kopenhagen, Denmark, 4.549 peserta. Konferensi Kepramukaan Dunia ke-3 di Copenhagen Denmark. Diikuti 34 organisasi Pramuka nasional. 1925 Chalet Pramuka Internasional dibuka, Kandersteg, Swiss. (Sekarang dikenal sebagai Kandersteg International Scout Centre). 1926 Konferensi Pramuka Dunia ke-4, Di Kandersteg, Swiss. Diwakili 29 organisasi nasional Pramuka. 1929 Jambore Dunia ke-3, Di Birkenhead, Inggris, diikuti 50.000 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-5, di Birkenhead, Inggris. Diwakili oleh 33 organisasi nasional Pramuka. Baden-Powell diberi gelar bangsawan; berjuluk Lord Baden-Powell dari Gilwell. 1931 Konferensi Pramuka dunia ke-6, di Wina-Baden, Austria. Diwakili oleh 44 organisasi nasional Pramuka. 1933 Jambore Dunia ke-4, di Godollo, Hongaria. Diikuti 25.793 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-7, di Godollo, Hongaria. Diwakili 31 organisasi nasional Pramuka. 1935 Konferensi Pramuka Dunia ke-8, di Stockholm, Swedia. Diwakili 28 organisasi nasional Pramuka. 1937 Jambore Dunia ke-5, di Vogelenzang-Bloemendaal, Belanda. Diikuti 28.750 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-9, di Den Haag, Belanda. Diikuti 34 organisasi nasional Pramuka. 1939 Konferensi Pramuka Dunia ke-10, di Edinburgh, Skotlandia. Diwakili 27 organisasi nasional Pramuka. 1941 8 Januari, Baden Powell meninggal dunia. 1946 Konferensi Inter-Amerika ke-1, di Bogota, Kolombia. 1947 Jambore Dunia (Jambore Damai) ke-6, di Moisson, Perancis. Diikuti 24.152 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-11, di Château de Rosny, Perancis. Diwakili 32 organisasi nasional Pramuka. 1949 Kemah Pramuka ke-1 bagi anggota Pramuka yang berkebutuhan khusus, di Lunteren, Netherlands. Konferensi Pramuka Dunia ke-12 Diwakili oleh 25 delegasi nasional Pramuka. 1950 keanggotaan Pramuka dunia mencapai 5 juta di 50 negara. 1951 Jambore Dunia ke-7, di Bad Ischl, Austria. Diikuti 12.884 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-13, di Salzburg, Austria. Diwakili 34 organisasi nasional Pramuka. 1952 Jambore ke-1 Karibia, di Kingstone, Jamaika. Konferensi Pramuka Dunia ke-14, di Vaduz, Liechtenstein. Diwakili 35 organisasi nasional Pramuka. 1954 Jambore ke-1 Arab, di Zabadani, Suriah. 1955 Jambore Dunia ke-8, di Niagara-on-the-Lake, Kanada. Diikuti 11.139 peserta. Konferensi Pramuka Dunia, ke-15, di Air Terjun Niagara, Kanada. Diikuti 44 Organisasi Nasional Pramuka. 1957 Jambore Dunia ke-9 (Yobel, Peringatan 50 Tahun Pramuka), Birmingham, Inggris. Diikuti 30.000 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-16, di Cambridge, Inggris. Diwakili 52 Organisasi Nasional Pramuka. Biro Pramuka dunia pindah ke Ottawa, Kanada. 1958 Konferensi regional Timur Jauh ke-1, di Baguio, Filipina. Jambore-on-the-Air (Jota) ke-1. 1959 Jambore Dunia ke-10, di Mt. Makiling, Filipina. Diikuti 12.203 peserta. Konferensi Pramuka Dunia ke-17, di New Delhi, India. Diikuti 35 Organisasi Pramuka. 1960 Konferensi Regional Eropa ke-1, di Altenberg, Jerman. 1961 Konferensi Pramuka Dunia ke-18, di Lisbon, Portugal. Dihadiri 50 Organisasi Nasional Pramuka. 1963 Jambore Dunia ke-11, di Marathon, Yunani. Diikuti 14.000 peserta. 1963 Konferensi Pramuka Dunia ke-19, di Rhodes, Yunani. Diikuti 52 Organisasi Nasional Pramuka. 1965 Jambore Pan-Amerika ke-1, di Rio de Janeiro, Brasil. Konferensi Pramuka Dunia ke-20, di Mexico City, Meksiko. Diikuti 59 Organisasi Nasional Pramuka. 1967 Jambore Dunia ke-12, di Farragut State Park, Idaho, Amerika Serikat Diikuti oleh 12.011 peserta. Konferensi Dunia Pramuka ke-21, Seattle, Washington, USA 70 organisasi nasional diwakili. 1968 Biro Maskas Pramuka Dunia dari Ottawa, Kanada, pindah ke Jenewa, Swiss. 1969 Keanggotaan pramuka dunia mencapai 12 juta. Konferensi Dunia Pramuka ke-22, di Otaniemi, Finlandia. Dihadiri oleh 60 Organisasi Nasional Pramuka. 1970 Konferensi Regional Afrika ke-1, di Dakar, Senegal. 1971 Jambore Dunia ke-13, di Asagiri Heights, Jepang. Diikuti oleh 23.758 peserta. Konferensi Dunia Pramuka ke-23, di Tokyo, Jepang. Diikuti oleh 71 Organisasi Nasional Pramuka. Keanggotaan Organisasi Pramuka Dunia melewati 100 negara anggota. 1972 Seminar Internasional ke-1 tentang Pengembangan Masyarakat, di Cotonou, Dahomey (sekarang Benin). 1973 Seminar Konservasi Lingkungan ke-1, di Swedia. Konferensi Dunia Pramuka ke-24 di Nairobi, Kenya. Diikuti 77 Organisasi Nasional Pramuka. 1975 Jambore Dunia ke-14 (Nordjamb '75), di Lillehammer, Norwegia. Diikuti oleh 17.259 peserta. Konferensi Dunia Pramuka ke-25, di Lundtofte, Denmark. 87 nasional organisasi Pramuka diwakili. 1977 Konferensi Dunia Pramuka ke-26, di Montreal, Kanada. Diikuti 81 Organisasi Nasional Pramuka. 25 Juni, Kematian Lady Olave Baden-Powell. 1979 Jambore Dunia: Join-in-Jambore di seluruh dunia. Konferensi Dunia Pramuka ke-27, di Birmingham, Inggris. Diikuti 81 Organisasi Nasional Pramuka diwakili. 1981 Penghargaan UNESCO untuk Pendidikan Perdamaian yang dilakukan oleh WOSM. Konferensi Dunia Pramuka ke-28, di Dakar, Senegal. Diikuti 74 Organisasi Nasional Pramuka. 1982 Penghargaan Internasional Bergilir bagi Organisasi Pramuka. 1982-3 Tahun-tahun Kepramukaan - HUT ke-75 Pramuka Dunia. 1983 Jambore Dunia ke-15, di Calgary, Alberta, Kanada. Diikuyti oleh 14.752 peserta. Konferensi Dunia Pramuka ke-29, di Dearborn, Michigan, USA. Diikuti oleh 90 Organisasi Nasional Pramuka. 1984 Penghargaan Bergilir untuk Memahami Dunia. Perkumpulan Internasional Lions Club memberi penghargaan kepada Pramuka Dunia. 1985 PBB menyelenggarakan Tahun Internasional Pemuda (Program bagi seluruh dunia ke-1 dilaksanakan oleh Perkumpulan Pramuka Dunia Putera/WOSM dan Puteri/WAGGS). Konferensi Dunia Pramuka ke-30, di Munich Jerman. Dihadiri oleh 90 Organisasi Nasional Pramuka. 1986-7 Program kesehatan anak yang berjudul "membantu anak-anak untuk tumbuh" diperkenalkan oleh Asosiasi World Girls Guide & Girls Scout serta UNICEF. Keanggotaan Organisasi Kepramukaan Dunia mencapai 120 negara. 1988 Jambore Dunia ke-16, di New South Wales, Australia. Diikuti oleh 13.434 peserta. Pramuka dihormati oleh Program Lingkungan PBB, dan memperoleh pengakuan atas prestasi luar biasa sebagai Gerakan lingkungan. Konferensi Pramuka Dunia ke-31, di Melbourne, Australia. Diikuti oleh 77 Organisasi Nasional Pramuka. Pelaksanaan resolusi dalam konferensi tersebut "Menuju Strategi Scouting". Penekanannya pada Pramuka penderita cacat. Beberapa seminar dilangsungkan di seluruh dunia untuk promosi kesehatan dan cacat. 1 November - Dr Jacques Moreillon, dari Swiss, menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Kepramukaan Dunia. 1989 Minggu Perdamaian Spesial: Pramuka berkegiatan yang berkaitan dengan pendidikan untuk perdamaian. Konferensi ke-7, Kepramukaan Afrika di Lome, Togo. Pramuka membuat perayaan untuk menandai - adopsi dari Konvensi PBB tentang Hak Anak dan mendorong ratifikasi oleh pemerintah di masing-masing negara. 1990 Konferensi Pramuka Dunia ke-32, di Paris, Perancis. Dihadiri 1.000 peserta yang mewakili 100 negara anggota, dan terdapat tamu dari tujuh negara lainnya. Pembukaan sebuah Pusat Informasi Kepramukaan di Moskow. Perjanjian Resmi, Piagam Kigali, antara 23 Organisasi Kepramukaan Putera dan Asosiasi Kepramukaan Puteri untuk promosi program kerjasama dalam bentuk “proyek kembar”. Anggota Organisasi Kepramukaan Dunia mencapai 131 negara. "Operasi Solidaritas" untuk memfasilitasi 1.235 anak yang terkena radiasi bencana Chernobyl menjadi tamu dari Kepramukaan Putera dan Kepramukaan Puteri di 15 negara Eropa, berkolaborasi dengan UNESCO, dan dibantu dana dari Soviet Children Fund dan Kepramukaan Putera Dunia serta Puteri. 1990-1 Tahun Lingkungan Pramuka Dunia. World Moot (Pertemuan Penegak-Pandega Sedunia) ke-8, diselenggarakan di dekat Melbourne, Australia. Diikuti 1.000 Pramuka dewasa muda dari 36 negara. World Moot itu merupakan Forum Pemuda Dunia. 1991 Pembentukan Uni Parlemen Pramuka Dunia, Korea sebagai penyusunnya mengumpulkan 60 anggota parlemen dan pejabat Pramuka dari 22 negara di 5 benua. Jambore Dunia Pramuka Putera ke-17, di Gunung Sorak National Park, Republik Korea. Diikuti oleh 20.000 peserta yang mewakili 135 negara dan wilayah. Pengenalan Global Development Village (GDV). 1992 World Moot ke-9, di Dunia Semu, di Kandersteg Internasional Scout Centre, Swiss. Diikuti 1.400 peserta dari 52 negara. Jota ke-35: atas undangan World Federation of Great Towers, Pramuka Putera & Puteri memiliki kesempatan untuk berkomunikasi dari bagian atas 13 menara di seluruh dunia dengan menggunakan sistem komunikasi terbaru termasuk videophone dan televisi serta radio amatir. Untuk pertama kalinya kelima Konferensi Regional Scout bertemu di tahun yang sama dan semua sekarang akan bertemu secara tiga tahunan dalam Konferensi Pramuka Dunia tahun sebelumnya. Pembentukan Creation of Scout Resources International (SCORE), sebagai Scout Shop yang resmi bagi organisasi kepramukaan dunia. 1993 Konferensi Pramuka Dunia ke-33, di Bangkok, Thailand, diikuti lebih dari 1.000 peserta dari 99 negara anggota. Pembukaan sebuah kantor Organisasi Kepramukaan Dunia World Scout Organization di Yalta-Crimea di Gurzuf meliputi negara-negara CIS terkait. 1994 Simposium Internasional tentang "Kepramukaan: Kepemudaan tanpa Sekat-sekat, Kemiteraan dan Solidaritas", di Marakesh, Maroko. Diikuti 440 peserta yang mewakili 118 Organisasi Pramuka, dari 94 negara. Mengadopsi Piagam Marrakesh untuk meningkatkan kemitraan. Penandatanganan kesepakatan dengan UNICEF untuk Terapi Rehidrasi Oral, di Jenewa, Swiss. Asosiasi Hubungan Publik Internasional memberikan Penghargaan Tahunan Presiden kepada WOSM untuk "Sumbangannya yang luar biasa terhadap pemahaman dunia yang lebih baik". 1995 Jambore Dunia ke-18, di Belanda. Diikuti oleh 28.960 Pramuka, pimpinan dan staf dihadiri 166 negara dan wilayah. Operasi Flevoland memberikan kesempatan kepada Pramuka dari 50 negara untuk berpartisipasi. Penandatanganan kesepakatan kerjasama antara Organisasi Pramuka Dunia dengan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi. Perayaan HUT ke-50 PBB. Forum Pemuda yang dibentuk oleh PBB di Jenewa, Swiss, ternyata sekitar 2/3rd delegasi adalah pernah menjadi anggota Pramuka Putera atau Puteri. 1996 Forum Pemuda Dunia ke-6 Dunia 6, di Moss, Norwegia. Konferensi Pramuka dunia Ke-34, di Oslo, Norwegia, dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari 108 negara anggota. Rover Moot Pramuka Dunia ke-10 di Swedia. Jambore Mongolia ke-1, diikuti 1.200 peserta. Keanggotaan Pramuka dalam Organisasi Dunia mencapai 140 negara. 1997 HUT Pramuka Dunia ke-90. Pembentukan regional Pramuka Eurasia, beranggotakan 12 negara dari CIS. Jambore di Internet (JOTI), yang pertama kalinya. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) - AHM (Leprosy Relief Organization) dengan WOSM untuk penanggulangan kusta. Pembukaan Pusat Operasi di Dakar, Senegal, untuk Perkumpulan Berbicara Perancis di Afrika Barat. World Scout Parliamentary Union General Assembly ke-2, (Musyawarah Umum Uni Parlemen Pramuka Dunia ke-2) di Manila, Filipina. WOSM dan empat Organisasi pemuda lainnya memulai program untuk mempromosikan nilai non-formal. 1998 "Pin Pramuka Dunia" baru diluncurkan. Jambore Pramuka Dunia ke-19, diselenggarakan di Picarquin, Chili. 1999 Anggota WOSM mencapai 152 nagara. Forum Pemuda Pramuka ke-7, di Afrika Selatan. Konferensi Kepramukaan Dunia ke-35, di Durban Afrika Selatan, dihadiri hampir 1.000 orang dari 116 negara. “Peace Cruise” di Timur Tengah. 2000 Rover Moot ke-11, di Meksiko. Dihadiri 5.000 peserta, dari 71 negara. Musyawarah Majelis Umum Uni Parelemen Pramuka Dunia ke-3, di Warsawa, Polandia. 2002 Negara-negara anggota WOSM mencapai 154 negara. Forum Pemuda Pramuka Dunia ke-8, di Yunani Konferensi Pramuka Dunia ke-36, di Thessaloniki, Yunani, dihadiri 1.225 orang peserta, dari 125 negara. Jambore Dunia ke-20, di Sattahip, Thailand, dihadiri 24000 peserta dari 147 negara, dan regional. 2003 Desember, Musyawarah Majelis Umum Uni Parlemen Pramuka dunia ke-4, di Kairo, Mesir. Desember, Simposium Pramuka antar Agama ke-1, di Valencia Spanyol, dihadiri wakil-wakil 12 agama, dari 33 Organisasi Nasional Pramuka. 2004 Maret, Forum Pemuda Pan Afrika, tentang AIDS membahas masalah pendidikan, diselenggarakan oleh WOSM, atas nama Aliansi Pemuda CEO,dihadiri oleh 300 peserta dari 42 negara, di Dakar Senegal. 1 April, Dr. Eduardo (Italia), menjadi Sekretaris Jendral Organisasi Kepramukaan Dunia (WOSM). 2005 Organisasi Kepramukaan Dunia (WOSM) menandatangani Nota Kesepakatan dengan PBB untuk program Kampanye Milenium. Forum Pemuda Pramuka Dunia ke-9, di Yasmine Hammamet, Tunisia. Konferensi Pramuka Dunia, di Yasmine Hammamet, Tunisia, dihadiri 122 Negara Anggota. UNICEF dan WOSM membuat Nota Kesepahaman, tentang 155 Negara Anggota WOSM. 2006 Jambore ke-1 Regional Eurasi, di Byurakan, Armenia. Brand Kepramukaan yang baru, diluncurkan pada bulan Oktober. 2007 Peringatan 100 tahun hari Pramuka Dunia. 150 tahun lahirnya BP. Jambore Dunia ke-21, Di Hylands Park, Chelmsford, Inggris. Memperingati Sunrise day 1 Agustus. Proyek Gifts for Peace, mempresentasikan lebih dari 120 proyek. JOTA yang ke-50. Konggres Pertama Pendidikan, diselenggarakan di Jenewa. November, Luc Panissod (Perancis), menjadi Pejabat Sekretaris Jendral WOSM. 2008 Kazakhstan's National Scout Organization (NSO Kazakhstan), berubah menjadi Organization of the Scout Movement of Kazakhstan (OSMK), dan resmi menjadi anggota WOSM (16 Januari 2008). 1 Juli, National Association of Cambodian Scouts (NACS); Association of Scouts of Montenegro; Scouts of Syria; National Organization of Scouts of Ukraine (NOSU), bergabung ke dalam WOSM, dengan demikian jumlah anggota WOSM 160. Pengakuan Montenegro sebagai anggota organisasi, perubahan status dari Organisasi Pramuka Nasional Serbia, yang mempertahankan keanggotaannya di WOSM, mereka semua akan menerima sertifikat keanggotaan baru pada Konferensi di Korea. 07 – 10 Juli, Forum Pemuda Pramuka Dunia ke-10, di Iskan, Republik Korea. 14 – 18 Juli, Konferensi Pramuka Dunia ke-38, di Pulau Jeju, Republik Korea. 2009 17 – 18 Oktober, JOTI ke 13, dengan tema C3 (Climate Change Challenge). 2010 "Leaders of Innovation", menetapkan sebagai tema untuk konferensi Pramuka Dunia ke-39. World Scouting Seasonal Greetings, perayaan untuk memperingati yang membuat jasa yang tak terlupakan bagi kepramukaan. 2011 Januari, Konferensi Pramuka Dunia ke-17, resolusi 2011, di Brazil, mendesak semua Organisasi Pramuka Nasional (NSOs) untuk merespon segera untuk keadaan darurat nasional / internasional seperti bencana alam dan berkoordinasi dengan organisasi sejenis. 27 Juli – 7 Agustus, Jambore Dunia ke-22, di Kristianstads, Swedia. Diikuti lebih dari 40.000, Pramuka utusan dari 146 negara. Jambore ini merupakan jamboree terbesar sepanjang sejarah. 2011 10-14 Januari, Konferensi Pramuka Dunia, di Estacao Convention Center, Curitiba, Brasil. 2012 Asia-Pasifik NSOs berpartisipasi dalam Program Global untuk Sebarkan Budaya Dialog. The Messenger of Peace (MoP) proyek BERSAMA the King Abdul Aziz Center For National Dialogue (KACND), bekerjasama dengan World Scout Foundation, meluncurkan ' Program global Untuk Pelatihan Pelatih' untuk pelatih bersertifikat untuk menyebarkan budaya dialog, yang berlangsung di Holiday Inn Hotel Izdihar di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi dari 20-23 Mei 2012. Strategi prioritas pramuka dunia bagi anggota muda adalah: Membantu Organisasi Pramuka Nasional (NSOs) dalam revitalisasi yang merupakan elemen dasar dari gerakan kepramukaan, yang sangat penting sebagai daya tarik dan peningkatan kemampuan untuk mencapai misinya. Sedangkan bagi remaja prioritas strategis bertujuan untuk mendukung Organisasi Pramuka Nasional (NSOs) dalam merespon secara efektif terhadap kebutuhan dan harapan remaja, sehingga terjadi peningkatan jumlah keanggotaannya. Dengan demikian dapat meningkatkan reputasi Pramuka sebagai sebuah organisasi yang membantu kaum muda dalam transisi mereka untuk anggota dewasa. Strategi prioritas bagi anak-anak dan wanita di luar pramuka pada umumnya adalah: Mengidentifikasi dukungan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membantu Organisasi Pramuka Nasional (NSOs) menawarkan kesetaraan kesempatan untuk perempuan dan anak lelaki, wanita dan pria pada semua tingkatan dalam Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka di manapun harus menawarkan peluang baru untuk semua orang dan, melalui peningkatan keanggotaan serta kepemimpinan pemuda dewasa, akan menghasilkan keseimbangan antara rasio laki-laki dan perempuan dalam organisasi tersebut. Jangkauan ke luar: Tujuan dari prioritas strategis ini adalah untuk mendukung Organisasi Pramuka Nasional (NSOs) dalam mengidentifikasi dan menanggapi kebutuhan orang-orang muda, orang dewasa dan masyarakat di mana Pramuka saat ini seakan-akan tidak memiliki hasil (dampaknya tidak terlihat), sehingga menghasilkan peningkatan keanggotaan dan meningkatkan dampak manfaatnya bagi Pramuka di dunia. Strategi terhadap relawan/sukarelawan: Prioritas strategis bertujuan untuk mendefinisikan ulang konsep yang diterapkan pada relawan Pembina Pramuka, mengkaji kebijakan dan praktek untuk membantu Organisasi Pramuka Nasional (NSOs). Merekrut dan mempertahankan sebuah kelompok baru orang dewasa di Pramuka (sesuai dengan prioritas strategis tahun 2002 – 2005). Prioritas strategi organisasi Bertujuan membantu Organisasi Pramuka Nasional (NSOs), serta WOSM itu sendiri di tingkat dunia dan regional, untuk mengadopsi pendekatan strategis untuk meninjau struktur, sistem dan manajemen untuk memungkinkan mereka untuk peka terhadap perubahan kebutuhan masyarakat dan untuk merespon dengan cepat dan efektif. Strategi penghayatan janji Pramuka. Konferensi Dunia dan Konferensi regional terakhir didorong NSOs untuk melibatkan kaum muda dalam pengambilan keputusan mereka proses. Contoh: Untuk menyediakan orang-orang muda dengan suara yang lebih kuat di tingkat nasional, Pramuka Australia membentuk Dewan Pemuda Nasional. Strategi sumber daya Sumber daya ini akan membantu asosiasi mempromosikan strategi di negara mereka dan mengambil tindakan pada prioritas strategis untuk mengambil strategi ke depan. Pramuka mengakui bahwa relawan memainkan peran penting dalam Gerakan dan Organisasi Pramuka Nasional didorong untuk nilai sumber daya yang penting. Untuk NSOs untuk tumbuh dan menawarkan lebih baik Scouting agar kaum muda lebih, mereka perlu menarik dan mempertahankan jumlah yang cukup termotivasi dan pemimpin yang efektif dan mempertahankan motivasi dan efektivitas seluruh waktu mereka dalam pergaulan. Strategi untuk orang dewasa dalam Gerakan Pramuka (Aids in Scouting) Dalam beberapa tahun terakhir NSOs telah banyak menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam mengidentifikasi tren bagi relawan di negara mereka, mengidentifikasi relawan yang dibutuhkan NSO dan strategi pengembangan serta rencana untuk merekrut dan mempertahankan sukarelawan. Membangun perangkat ide dan sumber daya untuk mendukung relawan telah dikembangkan. Strategi untuk program peserta didik Terutama adalah membuat program tersebut menarik, dengan metode yang cocok, dan alas an yang kuat tentang pengunaan metode tersebut. Tetap melakukan keiteraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, dengan tetap memperhatikan minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. IV. KEPUSTAKAAN/REFERENSI 1. Keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2009 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 2. Scouting "AN EDUCATIOBAL SYSTEM" 3. Napitupulu, Washington P, Prof. Dr. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA - Jakarta, Kwarnas 1999. 4. WOSM, Strategy of Scouting, 2012. wosm.org.